Tuesday 23 December 2014

Natural Direksi Keet, Natural Dalam Arti Sebenarnya


Direksi Keet dan Masjid  di Proyek Puspem Tangsel terbuat dari bambu  

Siang tadi saya main ke Proyek Pusat Pemerintahan Tangerang Selatan yang berada di Jalan Pamulang 2. Proyek Puspem ini memang membuat Pusat Pemerintahan baru untuk Kota Tangerang Selatan, kebetulan saat ini Tangerang Selatan untuk kantornya masih sementara di Serpong dan beberapa masih sewa, maklum Kota Pemekaran baru. Untuk Proyek Balaikota Main Kontraktornya adalah PT. Brantas Abipraya salah satu Kontraktor BUMN, pondasi gedung Balaikota 5 lantai ini menggunakan Konstruksi Sarang Laba-Laba.


Saya tidak membahas detail bagaimana Proyek Puspem ini. Yang menarik perhatian saya di Proyek Puspem ini Direksi Keet dan sarana pendukungnya menggunakan material bambu, iya....bentuknya malah mirip seperti gubug daripada direksi keet. Dari sekian proyek yang pernah saya lihat, baru kali ini Direksi Keet menggunakan material bambu. Tapi menurut saya ini sangat menarik dan patut dicontoh untuk proyek-proyek lainnya. Yang pasti biayanya akan lebih murah dibandingkan dengan material lain, hemat listrik karena kita tidak menggunakan AC, dan kelihatan indah dipandang mata, serasa tidak di proyek.hehehe....

Merasakan sholat di masjid yang terbuka dan terbuat dari bambu membuat hati merasa lebih tenang, sekalian bisa jadi tempat istirahat yang nyaman setelah lelah dengan proyek. Inilah Green Direksi Keet yang sesungguhnya, materialnya terbuat dari alam, bisa menghemat energi, dan tentunya ini bisa menjadi suatu inovasi yang belum terpikirkan proyek lain. Terkadang kita hanya mengikuti yang ada pada umumnya, ternyata inovasi tidak harus yang WOW saat di Proyek. Direksi Keet pun bisa menjadi suatu inovasi. Saatnya kita ber INOVASI...!!!!!
Salam ENGINEER
Pos Jaga 
Toilet Pekerja
Direksi Keet
Unknown Web Developer

3 comments:

  1. Desainya bagus, tapi Mohon maaf itu bukan green tapi justru merusak lingkungan karena untuk membuatnya harus menebang pohon, yang dimaksud green adalah menggunakan bahan selain kayu, jadi tidak menebang pohon atau bambu agar lingkungan bumi tetap asri, sebagai alternatif bisa memakai besi jadi tergolong Green

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih mas Ahadi atas masukannya. Tetapi memang saat ini bambu menjadi alternatif dalam konstruksi karena pembudidayaan yang mudah dan masa tumbuh yang cukup cepat dan mudah perawatannya. secara biaya juga bisa lebih murah dari kayu. Di China pemanfaatan bambu lebih masif lagi. Di Indonesia yang potensi bambunya cukup melimpah, tapi pemanfaatannya masih belum maksimal.
      Sebenarnya pesannya adalah bagaimana kita bisa berinovasi walaupun sekecil apapun. Salam Engineer

      Delete
  2. sebetulnya keduanya tidak ada yang salah, itu tergantung dari sisi mana dulu kita melihatnya.
    untuk saat sekarang ini, pohon bambu bisa dikatakan sudah agak berkurang populasinya, dimana sekarang terlalu banyak hunian/perumahan yang mengharuskan hilangnya tanaman Bambu ini. dan akibatnya sekarang bahan bambu ini pun menjadi lumayan mahal meski di konsumsi untuk sendiri juga.

    ReplyDelete